Assalamu'alaikum, wr, wb...
Seorang
Nasrani bermaksud mengejek-ejek Imam Muhammad bin Ali bin Husain yang digelari
orang dengan panggilan “Al-Baqir” (yang luas pentahuannya). Orang Nasrani itu
berkata kepadanya:
“Engkau
adalah baqar (lembu).” Maka Imam Baqir menjawab dengan penuh kelembutan:
“Bukan,
tetapi saya adalah Al-Baqir.”
Orang
Nasrani tersebut tidak menghiraukan jawaban itu. Selanjutnya ia berkata:
“Engkau
adalah anak seorang tukang masak. Engkau adalah anak seorang wanita hitam yang
mulutnya berbau busuk.” Al-Baqir menjawab:
“Seandainya engkau benar, maka aku doakan
semoga wanita itu diampuni oleh Allah, dan jika engkau bohong, maka aku doakan
semoga Allah mengampunimu.”
Ternyata
sikap lemah-lembut dan pemaaf yang dimiliki oleh Imam Muhammad bin Ali bin
Husain itu telah menimbulkan rasa kagum pada diri orang Nasrani tersebut,
sehingga akhirnya diapun bertaubat untuk tidak mengulangi lagi perangai
buruknya itu dan menyatakan dirinya masuk ke dalam agama Islam.
Diriwayatkan
oleh Abu Hurairah r.a katanya: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda: Kekuatan
itu tidak dibuktikan dengan kemenangan yang terus menerus. Tetapi orang yang
kuat ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika sedang marah. [Bukhari
& Muslim]
Innallaha Ma’ashobirin: Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
sabar.
***
Oleh:
Miftachul Arifin
Wassalamu'alaikum, wr, wb...
0 komentar:
Posting Komentar