Suatu ketika terdapat seorang wanita yang sungguh indah parasnya. Wanita itu benar-benar cantik rupawan dan mempunyai akhlak yang baik. Hingga suatu saat ia sangat beruntung karena Allah memberikannya suami yang sangat rupawan pula. Mereka sungguh pasangan yang sangat serasi.
Setelah hampir setahun pernikahannya, tanpa diduga sang istri yang cantik jelita tersebut mendapat musibah dari Allah SWT., yaitu penyakit kulit yang ganas dan menjadikan parasnya yang ayu terlihat menakutkan. Penyakit itu terjadi dalam waktu singkat dan membuatnya sungguh menderita. Namun ia tak berani sedikitpun memberitahu suaminya akan hal ini karena takut sang suami akan jijik lalu pergi meninggalkannya begitu saja.
Penyakit itu semakin lama semakin menyebar keseluruh tubuhnya, hingga pada akhirnya ia berani mengambil suatu keputusan untuk bercerai dengan suami yang sangat dicintainya karena ia merasa sudah tidak pantas lagi berada di samping suaminya yang rupawan.
Ketika pagi menjelang, sang istri sengaja membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas sambil berusaha menahan air matanya yang hendak menetes. Ia tahu, Allah pasti akan marah padanya karena telah berdusta pada suaminya supaya bisa bercerai bercerai dengan alasan-alasan yang telah ia siapkan matang-matang.
Namun saat suaminya terbangun, ia terkejut mendengar perkataan sang suami dengan tatapan mata yang tidak terfokus pada apapun. Suaminya berkata,
“Mengapa adinda membangunkanku dalam kegelapan seperti ini? Bukan lebih baik jika lampunya menyala terlebih dahulu?”
Sang istri tercengang sambil perlahan memandang heran ke arah sinar lampu yang terang benderang di atas kepala mereka. Perlu waktu beberapa menit sebelum akhirnya ia sadar dengan keadaan suaminya tersebut, meski tidak mengerti dengan pasti sebab kebutaan yang tiba-tiba dialami sang suami.
Kemudian ia bersimpuh dihadapan suaminya dengan menangis tersedu. Dalam hati ia beristigfar dan berulang kali mengucap Alhamdulillah karena Allah masih memberinya kesempatan untuk terus bersama dengan suami yang sangat dicintainya itu tanpa harus menanggung malu karena keadaan dirinya. Meski sebenarnya ia tak tega melihat suaminya kini menjadi buta seperti itu.
Ia berjanji pada dirinya sendiri, akan merawat dan melayani suaminya dengan baik hingga ajal menjemputnya kelak. Sang suami juga terlihat ikhlas menerima keadaannya dan tidak pernah mengeluh pada istrinya meski hingga kini mereka belum dikaruniai seorang anak.
Tahun demi tahun pun berlalu, tapi kebahagiaan yang dirasakan sang istri masih sama seperti pada awal-awal pernikahannya dulu. Hingga akhirnya istri yang cantik jelita tersebut dipanggil terlebih dulu oleh Allah, dan sudah pasti, ia meninggal dalam keadaan tenang dan damai di samping suaminya.
Sang suami, tentu saja, sangat sedih karena kehilangan seorang istri yang sholehah yang mencintainya dengan tulus. Dan ketika suami tersebut hendak ikut mengantarkan jenazah istrinya ke pemakaman, orang-orang yang datang melayat terkejut bukan main melihatnya berjalan tanpa tongkat layaknya orang normal. Salah satu diantara mereka bertanya,
“Bukankah beberapa hari lalu anda adalah seorang yang tidak dapat melihat (buta)?”
Mendengar hal itu sang suami hanya tersenyum dan berkata,
“Rupanya Allah telah berkehendak lain”
Akhirnya semuanya terungkap, bahwa selama bertahun-tahun sang suami itu berpura-pura buta hanya untuk menghormati istri yang sangat dicintainya. Bahkan hingga akhir hayat sang istri, cintanya tidak berkurang sedikitpun walau sebenarnya ia mengetahui sejak awal penyakit yang diderita istrinya. Maha Besar Allah yang telah menggariskan kehidupan yang terbaik untuk keduanya.
_________
Cerita ini kutulis berdasarkan kisah yang diceritakan Dian (sahabatku), dan aku tertarik untuk membagikannya pada orang lain. Mungkin beberapa dari kalian pernah mendengar kisah ini sebelumnya. Semoga kita mendapat pelajaran dari ini :)
0 komentar:
Posting Komentar